Rabu, 18 September 2013

Struktur Sosial

Struktur Sosial
Sebagian para ahli sosiologi menganggap struktur social identik dengan lembaga social, bangunan social dan lembaga kemasyarakatan. Dalam Antropologi social konsep struktur social dianggap sama dengan organisasi social, khususnya jika dihubungkan dengan masalah kekerabatan dan kelembagaan atau hokum pada masyarakat yang masih sederhana.
Raymond Firth (1961) menyatakan bahwa struktur social merupakan suatu pergaulan hidup manusia yang meliputi berbagai tipe kelompok yang terjadi dari banyak orang dan meliputi pula lembaga-lembaga di mana orang banyak tersebut ambil bagian.
Soerjono Soekanto (1993) bahwa struktur social diartikan sebagai hubungan timbal balik antara posisi-posisi social dan peranan-peranan social. 
Elemen dasar struktur sosial
1. status sosial
2. peran sosial
3. kelompok
4. lembaga

Ciri-ciri Umum Struktur Sosial pada masyarakat  :
1. Secara horizontal,
Ø  Masyarakat ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan social. Kesatuan social berdasarkan perbedaan  suku bangsa, agama, profesi, ras, adat, kedaerahan.
Ø  Seluruh masyarakat berdasarkan karakterisriknya terbagi-bagi dalam kelompok-kelompok social yang memiliki karakteristik  sama. contoh : Ras, suku bangsa, gender, agama
2. Secara vertical,
Ø  Ketidaksamaan social vertical adalah perbedaan antarindividu/kelompok yang menunjukkan adanya tingakatan lebih rendah atau tingkatan lebih tinggi
Ø  Struktur social masyarakat ditandai oleh adanya perbedaan-perbedaan antarkelas social
Ø  Hirarki status-status social dengan segala peranannya dari struktur status yang tertinggi hingga struktur status yang terendah. Contoh struktur pemerintahan sebuah desa/kelurahan berisi kepala desa, carik, kepala dusun, RW dan ketua RT. Struktur  ini dilihat dari struktur kekuasaan perangkat pemerintah desa.

Bentuk struktur social di Indonesia Menurut Nasikun
1. Vertical  disebut stratifikasi social (struktur sosial ditandai dengan adanya  kesatuan sosial berdasarkan perbedaan lapisan-lapisan sosial)
2. Horizontal disebut Diferensiasi Sosial (struktur sosial ditandai dengan adanya kesatuan sosial berdasarkan perbedaan suku bangsa, agama, dan adat
Bentuk struktur social dalam masyarakat dapat melihat dari beberapa sudut  di antaranya sebagai berikut :

          Dilihat dari sifatnya
          struktur social kaku (anggota masyarakat sulit melakukan perpindahan status). Contoh Kasta
          struktur social luwes (Anggota masyarakat bebas bergerak melakukan perubahan). Contoh : stratifikasi social tebuka
          struktur social formal (bentuk struktur social yang diakui oleh pihak yang berwenang. contoh : Bupati
          struktur social informal (struktur social yang nyata ada dan berfungsi, tetapi tidak memiliki ketetapan hokum dan tidak diakui oleh pihak yang berwenang. Contoh : tokoh masyarakat

          Dilihat dari identitas keanggotaan masyarakat
          struktur social homogeny (terdapat latar belakang kesamaan identitas dari setiap anggota masyarakatnya). Contoh kesamaan ras
          struktur social yang heterogen (keragaman identitas dari anggota masyarakat seperti memiliki latar belakang ras)

          Dilihat dari ketidaksamaan social
          keadaan geografis  (menghasilkan perbedaan mata pencarian, corak dan tradisi)
          etnis (Ras atau suku bangsa memilki latar belakang nenek moyang yang berbeda, hidup terpencar di pulau-pulau yang terpisah oleh lautan menyebabkan timbul keanekaragaman budaya.
          kemampuan atas potensi diri (perbedaan potensi dii menghasilkan perbedaan profesi, kekayaan, hobi, dsb.
          latar belakang social (menghasilkan perbedaan tingkat pendidikan, peranan, prestise, dan kekuasaan).

Bentuk Struktur Sosial menjadi dua tipe Menurut Peter M. Blau:
1. Intersected (interseksi)
          Jika keanggotaan dalam kelompok-kelompok social yang ada bersifat menyilang (interseksi). Artinya, keanggotaan dalam kelompok social tersebut memiliki latar belakang ras,suku bangsa, ataupun agama yang berbeda-beda.
2. Consolidated (konsolidasi),
          Jika terjadi tumpang tindih parameter (tolak ukur) dan mengakibatkan penguatan identitas keanggotaan dalam sebuah kelompok social. Dalam proses social, kelompok social berkembang menjadi wadah bagi individu-individu yang memiliki latar belakang ras, suku, kebiasaan, dan kepercayaan yang sama. 
Konsekuensi Bentuk struktur Sosial
    1.     interseksi merupakan persilangan atau pertemuan keanggotaan dalam suatu kelompok sosial dari berbagai seksi, baik berupa suku, agama, jenis kelamin, atau kelas sosial dalam suatu masyarakat majemuk.
Setiap kelompok masyarakat tentu mempunyai kekhasannya masing-masing entah itu ada, agama dan sebagainya. Namun sebagai bangsa indonesia, kelompok yang satu tak bisa dipisahkan dari kelompok lainnya. Misalnya mereka termasuk kelompok etnik tertentu juga menjadi anggota kelompok agama tertentu. Lihat gambar berikut ini                                                                          
                                     
 
Gambar di atas menunjukkan adanya proses interseksi. artinya anggota kelompok sosial tertentu juga menjadi anggota sosial lainnya dan tidak menutup kemungkinan kelompok itu terdiri dari berbagai macam suku, agama, kelas dan profesi.
Interseksi terjadi bisa melalui :
         a.        hubungan ekonomi, melalui perdagangan dan perindustrian
         b.        hubungan sosial, melalui perkawinan dan pendidikan
          c.        hubungan politik melalui hubungan diplomatiknatau hubungan antanegara
Proses hubungan social diantara kelompok-kelompok social di dalam masyarakat majemuk mengakibatkan dua hal yaitu poses integrasi dan konflik social. Proses integrasi social terjadi jika hubungan di antara kelompok-kelompok social berlangsung secara interseksi atau bersilang sehingga perbedaan social di antara kelompok-kelompok social tersebut diperkecil oleh adanya kesamaan-kesamaan diantara mereka.

Dampak interseksi :
a. meningkatkan solidaritas
b. menimbulkan potensi konflik

            Bentuk hubungan kelompok secara interseksi terdapat pada gambar dibawah ini : 
Gambar diatas : Bentuk interseksi, tiga kelompok disatukan oleh adanya kesamaan-kesamaan di antara mereka.

    2.     Konsolidasi
Konsolidasi merupakan suatu proses penguatan atau peneguhan keanggotaan individu atau beberapa kelompok yang berbeda dalam suatu kelompok social melaluitumpang tindih anggota. Sekaligus punya arti memperkuat rasa persatuan antarkomponen atau kebudayaan masyarakat dengan mengedepankan parameter nilai kesatuan seperti nasionalisme.
Konsolidasi merupakan hubungan yang justru menciptakan perbedaan-perbedaan social yang mencolok. Hubungan konsolidasi terjadi apabila masing-masing kelompok tidak terkait satu sama lain tetapi justru saling memperkuat perbedaan mereka, dengan menambah perbedaan dalam aspek lain sehingga perbedaan antarkelompok tersebut semakin tajam
Gambar diatas. Hubungan antarkelompok social yang mengambil bentuk konsolidasi. Ketiga kelompok saling terpisah dan berbeda satu sama lain
            3. Mutual akulturasi
            Masyarakat setempat menyukai unsure kebudayaan lain kemudian mempelajari dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.
            4. Primodialisme
            adalah ikatan utama seseorang dalam kehidupan social dengan hal-hal yang dibawa sejak lahir seperti suku bangsa, ras atau daerah kelahiran.
            5. politik aliran (sectarian)
Fungsi Struktur Sosial
1. Sebagai dasar untuk menanamkan suatu displin social
2. Sebagai pengawas social        
3. Merupakan karakteristik yang khas yang dimiliki suatu masyarakat sehingga dapat memberikan warna yang berbeda dari nasyarakat lain.
           
DIFERENSISASI SOSIAL
            Diferensiasi social adalah perbedaan individu atau kelompok dalam masyarakat yang tidak menunjukkan adanya suatu tingkatan (hierarkis). Dengan kata lain, tidak ada gologan dari pembagian tersebut  yang  memiliki  tingkatan yang lebih tinggi ataupun yang lebih rendah.
            Menurut Kamus Sosiologi, diferensiasi adalah klasifikasi atau penggolongan terhadap perbedaan-perbedaan tertentu yang biasanya sama atau sejenis.
            Dalam masyarakat beragam (plural society), pengelompokan horizontal (didasarkan perbedaan ras, etnis, klan, dan agama disebut istilah Kemajemukan Sosial. Sedangkan berdasarkan (perbedaan profesi dan jenis kelamin) disebut Heterogenitas social.

Kemajemukan Sosial ditandai perbedaan :
1.    Ciri fisik disebut Ciri-ciri Fenotif Kuantitatif
2.    Ciri social
Timbul karena adanya perbedaan pekerjaan,peranan,prestise dan kekuasaan yang menimbulkan perbedaan cara pandang dan pola perilaku dalam masyarakat.Contoh perilaku tentara berbeda dengan guru.
3.    Ciri budaya
Berhubungan dengan pandangan hidup suatu masyaakat menyangkut nilai-nilai yang dianutnya seperti religi, system kekeluargaan,keuletan, dan ketangguhan.Contoh hasil nilai tersebut adalah bahasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar