Rabu, 18 September 2013

diferensiasi sosial

DIFERENSISASI SOSIAL
            Diferensiasi social adalah perbedaan individu atau kelompok dalam masyarakat yang tidak menunjukkan adanya suatu tingkatan (hierarkis). Dengan kata lain, tidak ada gologan dari pembagian tersebut  yang  memiliki  tingkatan yang lebih tinggi ataupun yang lebih rendah.
            Menurut Kamus Sosiologi, diferensiasi adalah klasifikasi atau penggolongan terhadap perbedaan-perbedaan tertentu yang biasanya sama atau sejenis.
            Dalam masyarakat beragam (plural society), pengelompokan horizontal (didasarkan perbedaan ras, etnis, klan, dan agama disebut istilah Kemajemukan Sosial. Sedangkan berdasarkan (perbedaan profesi dan jenis kelamin) disebut Heterogenitas social.

Kemajemukan Sosial ditandai perbedaan :
1.    Ciri fisik disebut Ciri-ciri Fenotif Kuantitatif
2.    Ciri social
Timbul karena adanya perbedaan pekerjaan,peranan,prestise dan kekuasaan yang menimbulkan perbedaan cara pandang dan pola perilaku dalam masyarakat.Contoh perilaku tentara berbeda dengan guru.
3.    Ciri budaya
Berhubungan dengan pandangan hidup suatu masyaakat menyangkut nilai-nilai yang dianutnya seperti religi, system kekeluargaan,keuletan, dan ketangguhan.Contoh hasil nilai tersebut adalah bahasa
B. BENTUK DIFERENSIASI SOSIAL
1. Diferensiasi social berdasarkan ras
Pengelompokan masyarakat berdasarkan ras merupakan pengelompokan yang bersifat jasmaniah, berdasarkan pada ciri-ciri fisik, seperti warna kulit, rambut, serta bentuk-bentuk bagian wajah.
Definisi ras yang dikemukakan oleh Koentjaranigrat sebagai berikut : “ras adalah suatu golongan yang menunjukkan berbagai ciri tubuh tertentu dengan suatu frekuensi yang besar “.Dari pengertian inii tampak jelas bahwa ras merupakan penggolongan yang bersifat jasmaniah semata, bukan penggolongan yang bersifat rohaniah.
Dewasa ini para ahli antropologi ragawi tidak saja menggambarkan adanya berbegai macam ras di dunia ini, tetapi juga menggambarkan keterkaitan atau hubungan asal usul antara ras-ras yang ada dan pencabangannya sehingga mendorong berkembangnya penggolongan ras berdasarkan klasifikasi Filogenetik.
Salah satu klasifikasi ras dari A.L.Koeber (1948) yang menggambarkan penggolongan ras-ras terpenting  di dunia, serta hubungan antara satu dan yang lain sebagai berikut :
(1) Australoid  merupakan penduduk asli Australia
(2) Mongoloid
   a.   Asiatic Mongoloid (Asia Utara, Asia Tengah, Asia Timur)
   b.   Malayan Mongoloid (Asia Tenggara, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan penduduk asli Taiwan)
   c.   American Momgoloid (penduduk asli Benua Amerika Utara dan Selatan dari orang-orang Eskimo di Amerika Utara sampai penduduk Terra del Fuego di Amerika Selatan).

(3) KauKasoid
   a.   Nordic (Eropa Utara sekitar Laut Baltik)
   b.   Alpine (Eropa Tengah dan Timur)
   c.   Mediterranean (penduduk sekitar Laut Tengah, Amerika Utara, Armenia,arab, dan Iran)
   d.   Indic (Pakistan, India, Bangladesh, Sri Langka).

(4) Negroid
a.   African Negroid (Benua Afrika)
b.   Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung Melayu, Filiphina)
c.   Maleniesian (Irian, Malanesia)

(5) Ras-Ras Khusus
a.   Bushman (di daerah Gurun Kalahari, Afrika Selatan)
b.   Veddoid (di pedalaman Sri Langka dan Sulawesi Selatan)
c.   Polynesian (di kepulauan mikronesia dan Polinesia)
d.   Ainu (di pulau Karafuto dan Hokkaido Jepang Utara)



            Beberapa  Ras yang mendiami Indonesia dewasa ini, antara lain sebagai berikut :
Faktor yang membedakan ciri-ciri fisik  setiap RAS  :
1.     Kondisi geografis dan iklim
Orang yang hidup di daerah dingin memiliki hidung panjang karena membantu memanaskan dan melembabkan udara sebelum masuk ke paru-paru. Sedangkan orang di daerah tropis memiliki hidung lebar.
2.     Faktor makanan
Menimbulkan variasi sosok tubuh. Orang ynag di daerah dingin bertubuh besar sedangkan di daeah tropis cenderung bertubuh pendek dan  kecil.
3.     Faktor perkawinan (amalgamasi)
Hal ini disebabkan mobilitas masyarakat yang demikian besar. Amalmagasi bukan hanya terjadi antar ras tetapi juga antar etnis. Contoh di Indonesia orang Jawa kawin dengan orang padang. 

2. Diferensiasi social berdasarkan etnis
Diferensiasi social berdasarkanetnis atau suku bangsa menunjukkan bahwa masyarakat  terdiri atas

berbagai suku bangsa dengan bahsa dan kebudayaan masing-masing. Apa yang dimaksud dengan etnia atau suku bangsa?
(1) Menurut Koentjaraningrat (1979), suku bangsa atau etnis didefinisikan sebagai group suatu kelompok manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan, sedangkan kesadaan dan identitas tadi sering kali (tetapi tidak selalu) dikuatkan oleh kesatuan bahasa.
(2) Menurut William Kornblum (1988) kelompok etnis adalah suatu populasi yang memiliki identitas kelompok berdasarkan kebudayaan tertentu dan biasanya memiliki leluhur yang secara pasti atau dianggap pasti sama.
(3) Menurut Alex Thio (1989), kelompok etnis adalah sekelompok orang yang saling berbagi warisan kebudayaan tertentu.
(4) Menurut Bruce J. Cohen (1988) menyatakan bahwa kelompok etnis dibedakan oleh karakteristik budaya yang dimiliki oleh para angggotanya. Karakteristik itu meliputi agama, bahasa, atau kebangsaan. Ada perbedaan antara etnis dan ras, yaitu ras dibedakan dalam penampilan fisiknya, sedangkan etnis dibedakan dalam karakteristik budayanya.
Jumlah suku Bangsa di Indonesia
1. C. Van Vollen houven (316 buah)
2. Prof. Dr. Koentjaranigrat (119)
Suku Bangsa di Indonesia
 
3. Diferensiasi social berdasarkan agama
            Diferensiasi social berdasarkan agama terwujud dalam kenyataan social bahwa masyarakat terdiri atas orang-orang yang menganut suatu agama tertentu termasuk dalam suatu komunitas atau golongan yang disebut umat,  contoh umat Islam. Sebutan tersebut menunjukkan adanya penggolongan penduduk atau warga masyarakat berdasarkan agama yang dianut.
            Menurut Emile Durkheim (1976), agama adalah suatu system kepercayaan beserta paktiknya, berkenaan dengan hal-hal yang sacral yang menyatukan pengikutnya dalam suatu komunitas moral. Agama berisi tentang :
(1) sesuatu yang dianggap sacral, melebihi kehidupan duniawi dan menimbulkan rasa kekaguman dan penghormatan.
(2) sekumpulan kepercayaan tentang hal yang dianggap sakti
(3) penegasan kepercayaan dengan melaksanakan ritual, yaitu aktivitas keagamaan dan
(4) sekumpulan kepercayaan yang ikut dalam ritual yang sama

4. Diferensiasi social berdasarkan gender
            Gender adalah suatu sifat yang melekat pada laki-laki dan perempuan yang tersusun secara social dan cultural. Misalnya, perempuan itu secara umum dikenal lemah, lembut, cantik,emosional, atau keibuan. Sementara itu, laki-laki dianggap memiliki sifat kuat,rasional, jantan, dan perkasa. Sementara itu, banyak laki-laki yang emosional dan lembah lembut. Jadi sifat gender dapat dipertukarkan antara laki-laki dan perempuan.
Konsekuensi dari perbedaan jenis kelamin sebagai berikut :

1. Tugas-tugas sosial keseharian. Tugas ibu mengurus rumah tangga, sedangkan tugas ayah mencari nafkah untuk keluarga.
2. Psikologis keluarga. Secara psikologis anak-anak dekat dengan ibunya, hal ini karena ikatan batin yang dalam.
3. Fungsi anatomi. Secara kodrati perempuan telah dipersiapkan untuk melahirkan serta menyusui. Sementara laki-laki dipersiapkan untuk menjadi pelindung keluarga.

5. Diferensiasi social berdasarkan Klan (disebut extended family)
            Klan merupakan kesatuan geneologis (kesatuan keturunan), eligio magis (kesatuan kepercayaan) dan tradisi (kesatuan adat). Sifat  religio magis pada klan tercermin dalam pandangan mereka terhadap kesakralan hubungan kekeluargaan klan. Contoh, pada masyarakat Batak, apabila ada peristiwa kelahiran, kematian,dll, semua anggota semarga klan mempunyai tanggung jawab dalam melaksanakan upacara adatnya.
            Kesatuan geneologis adalah ikatan darah atau keturunan yang sama yakni garis keturunan ibu atau garis keturunan ayah. Dalam masyarakat Indonesia terdapat dua bentuk klan atas dasar garis keturunan ibu dan klan atas dasar garis keturunan ayah.
6. Diferensiasi social berdasarkan Profesi
            Penggelompokkan masyarakat yang didasarkan pada jenis pekerjaan atau profesi.Contoh profesi guru, dsb. Perbedaan profesi juga akan berpengaruh pada perilaku sosialnya. Contoh. perilaku tentara berbeda dengan guru dalam melaksanakan pekerjaannya.

C. BERBAGAI PENGARUH DIFERENSIASI SOSIAL YANG TERDAPAT DALAM MASYARAKAT.

            Kemejemukan social atau diferensiasi social dalam masyarakat membawa pengaruh, baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negative, diantaranya adalah :
a. Primodialisme
Primodialisme adalah suatu paham yang menganggap bahwa kelompoknya lebih baik dibanding dengan kelompok lain. Contohnya adalah praktek nepotisme dalam merekrut atau menempatkan orang-orang yang berasal dari daerah atau suku bangsa yang sama dalam sebuah organisasi atau perusahaan.Meilitas menurut Robuskha dan Shepsle (1972) Primodialisme adalah loyalitas yang berlebihan terhadap sub-nasional, seperti suku bangsa, agama, ras, kedaerahan, dan keluarga. Loyalitas yang berlebihan dapat mengancam stabilitas dan keberadaan Negara suatu bangsa.
Segi positif dari paham ini adalah mengikat dan memperkuat ikatan suatu kelompok terutama dalam menghadapi ancaman dari luar. Sedangkan segi negatifnya adalah membangkitkan prasangka dan pemusuhan terhadap kelompok lain yang tidak sepaham atau tidak sama dengan kelompoknya. Hal tersebut awan terhadap munculnya konflik social.
b. Etnosentisme
            Etnosentrisme adalah suatu sikap atau paham yang menganggap budaya masyaakatnya lebih tinggi disbanding dengan budaya masyarakat yang  lain. Contoh aliran NAZI yang beranggapan ras Arya-lah yang paling unggul untuk menguasai dunia.
            Etnosentrisme dapat menjadi ikatan kelompoknya semakin kuat bahakan dapat menimbulkan semangat patriotism. Namun , disisi lain dapat menimbulkan konflik antar golongan atau kebudayaan.
c. Sektarian (politik  aliran)
            Politik aliaran adalah kegiatan politik praktis anggota masyarakat akibat munculnya sentiment primodial tersebut.Politik aliaran ini diorganisir secara politik. Politik aliran ini adalah bentuk kegiatan politik  yang berorientasi pada loyalitas terhadap kelompok aliran atau etnik atau sub-kultur tertentu.
Sektarian atau politik aliran merupakan keadaan di mana sebuah kelompok tertentu dikelilingi oleh sejumlah organiasasi massa (ormas), baik formal maupun informal yang menjadi pengikutnya. Biasanya dalam politik aliran ada pengikat di antara anggotanya berdasakan persamaan ideology. Contoh, ormas NU.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar