Konflik status terjadi jika individu dalam masyarakat yang memiliki lebih dari satu status dan harus memilih status itu dalam waktu yang bersamaan. Konflik status dapat dibedakan atas :
- Konflik status perorangan, artinya yang dirasakan oleh orang yang bersangkutan dalam batinnya sendiri.Contoh : seorang hakim yang mengadili kerabatnya sendiri karena melanggar hukum.
- Konflik status yang bersifat antarkelompok, misalnya peraturan yang dibuat oleh suatu instansi tetapi merugikan institusi lain.
- Konflik status antarperorangan, misalnya konflik antar suami isteri karena persoalan pendidikan anaknya.
Sedangkan konflik peran, terjadi apabila seseorang merasa dirinya tertekan dalam membawakan peran yang disandangnya. Jenis konflik peran adalah sebagai berikut :
- Konflik dalam satu peran, yaitu suatu konflik yang terjadi karena seorang individu dalam waktu yang sama harus melakukan peranan yang berbeda.Misalnya, seorang rohaniawan dalam ketentaraan, ia berdoa demi kedamaian tetapi juga harus mempertahankan semangan prajurit untuk menang dengan membunuh lawan di pertempuran. Contoh lainnya adalah seorang montir atau pedagan yang mengalami konflik kepentingan dalam batinnya antara jujur terhadap pelanggan atau mencari keuntungan besar.
- Konflik karena berbagai peran yaitu konflik yang melibatkan individu lebih dari satu. Contohnya seorang polisi yang diperintahkan untuk menahan saudaranya karena pelanggaran hukum.
Jadi, terdapat perbedaan yang mendasar bukan? Intinya, konflik status terjadi jika ada 2 status yang harus dijalani oleh individu dalam waktu bersamaan, sedangkan konflik peran terjadi jika terdapat 2 peran dalam satu status yang harus dipilih oleh individu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar