Ironis, Negeri Subur tapi Mengimpor Pangan
SC,
UINJKT Online – Indonesia merupakan negeri yang
subur dan mempunyai panjang pantai kedua di dunia. Namun, ironisnya potensi
tersebut tidak diberdayakan secara maksimal, sehingga dalam beberapa tahun
terakhir Indonesia
selalu mengimpor bahan pangan.
Pernyataan
itu disampaikan Nurhadi M Musawir SH SAg dalam Seminar Nasional bertema
Strategi Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan dalam Menciptakan
Kemandirian Bangsa, yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan
(BEMJ) Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi
(FDK), di Aula Student Center, pada Kamis (10/4) lalu.
Lebih
lanjut Musawir mengatakan, sebenarnya usaha untuk merevitalisasi pertanian
telah menjadi kebijakan pembangunan pertanian yang dicanangkan Kabinet
Indonesia Bersatu, namun kebijakan itu belum dapat meningkatkan kinerja
pertanian dan ketersediaan pangan belum mencukupi. Tak heran jika tiap tahun
negeri ini mengimpor pangan.
Sementara
itu, pembicara lainnya, Anggawira yang mewakili Feri Julianto, mengatakan
mestinya generasi sekarang menyadari bahwa negeri ini harus mengelola pertanian
dengan baik. Sejak dulu, Presiden Soekarno pernah mengingatkan “milikilah
bahan pokok pangan, karena pangan menentukan hidup matinya suatu bangsa”.
Kini,
persoalan yang dihadapi bangsa ini bukan sekadar ketidaktersediaan bahan
pangan, namun nilai tukar petani (NTP) pun sangat rendah, daya beli petani
makin turun sehingga petani bukannya sejahtera yang ada malah tambah terpuruk.
“Harga padi rendah sedangkan pupuk harganya selangit, maka rakyat Indonesia
mau kapan sejahtera sebelum pemerintah benar-benar berpihak pada petani,”
tandasnya.
Dengan
sejumlah persoalan itu, bagaimana bangsa ini bisa berdaulat? “Kedaulatan bangsa
ini mau dibawa ke mana? Pangan sudah mengimpor, perekonomian terpuruk hampir di
setiap sektor, kebijakan moneter belum tuntas, kedaulatan wilayah belum
teratasi di semua titik perbatasan, pertahanan dan keamanan juga masih belum
teratasi. Hal ini menjadi PR pemimpin untuk masa yang akan datang dalam
menuntaskan kedaulatan bangsa tersebut” terangnya.
Karena
itu, ia mengajak kepada mahasiswa sebagai pemuda penerus bangsa, agar dapat
membenahi permasalahan di negeri ini dan menciptakan masyarakat yang sejahtera,
aman dan damai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar